Kamis, 14 Agustus 2008

MAKANAN KHAS KOTA KELAHIRAN KU,,,,"LEMANG"

Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara (80 km tenggara Medan, Red.) terkenal dengan lemangnya. Maka, tak salah kalau kota ini disebut kota lemang. Di kawasan Jl Tjong A Fie (kini Jl KH Ahmad Dahklan) terdapat puluhan pedagang lemang degan gerobak sorongnya menjajakan jualannya mulai pukul 15.00 sore sampai 21.00 malam.

Sofia Maya (28) salah seorang pedagang lemang mengaku, setiap hari bisa menjual 400 batang lemang. Untuk itu ia membutukan 80 kilogram beras ketan per harinya. "Tapi kalau bulan pauasa bisa sampai 3 kali lipat," tambahnya.

Lemang Sofie terkenal dengan sebutan lemang batok. Konon sang neneklah yang pertama kali memperkenalkan hidangan khas tanah Minang ini ke daerah Tebing Tinggi. Hj Upik Nareh Sikumbang (84), sang nenek sudah membuka usaha lemang di kawasan ini sejak tahun 40-an. "Saat itu Nenek cuma bermodalkan 3 kilogram ketan," ungkap Sofie.

Sungguh tidak mudah berjualan lemang saat itu, jelas Sofie. Sang nenek sering kali harus berhadapan dengan Belanda yang mengejarnya. Tetapi, karena ingin mempertahankan hidup, nenek tetap berjualan. "Hingga hasilnya bisa kami nikmati turun- temurun."

Karena jualan lemang bisa menghasilkan maka sebagian masyarakat sekitar Tebing Tinggi mengikuti jejaknya. Walhasil, pedagang lemang di kawasan Tjong A Fie selalu ramai. Harganya relatif murah, antara Rp. 5 - Rp. 10 ribu per batang. Daya tahannya bisa mencapai satu minggu.

Tidak ada komentar: